TATA CARA MANDI WAJIB YANG BENAR SESUAI TUNTUNAN RASULULLAH SAW

Assalamu'alaikum Ukhti!

Akhirnya bisa balik lagi corat coret di halaman blog tercintah yang semoga kelak tulisan tulisan ini bermanfaat untuk kita semua ❤️❤️❤️❤️

Kali ini Saya bakal share sesuatu yang sering dianggap enteng tapi masih banyak yang tak paham yaitu tentang mandi wajib.

Sejak pertama kali dapat menstruasi Saya salah paham dengan teori mandi besar / mandi junub. Saat itu yang terfikir oleh saya adalah mandi besar / mandi wajib adalah mandi seperti biasa, niat, keramas pake shampoo, sabunan sampe seluruh celah tubuh dan selesai.

Ternyata cara yang Saya lakukan diatas kurang sempurna !! *sad*
Kenapa bisa gitu? Ada beberapa hal yang pertama saya malas bertanya karena menganggap hal semacam itu 'tabu' untuk ditanyakan ke orang lain termasuk guru dan ibu saya sendiri. 
Setelah Hijrah, akhirnya saya dipertemukan dengan sahabat sahabat sholehah dan bertemu beberapa guru yang luar biasa dari situ saya mencoba memberanikan diri bertanya langsung tata cara mandi besar / mandi wajib yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah. Kekeliruan saya yang sebelumnya se Allah ampuni 🙏🏻

Mandi wajib adalah ibadah yang di wajibkan bagi setiap hamba Nya untuk membersihkan diri setelah haid dan junub (berhubungan suami istri). Oleh karena itu untuk mengerjakan nya harus sesuai tuntunan Rasululllah SAW.

TATA CARA MANDI WAJIB / MANDI BESAR / MANDI JUNUB SESUAI TUNTUNAN RASULULLAH SAW :

Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Aisyah isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa : 
"Jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.” (HR. Bukhari no. 248 dan Muslim no. 316)

Lalu, Dari Ibnu ‘Abbas berkata bahwa Maimunah mengatakan: 


“Aku pernah menyediakan air mandi untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan mencuci keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali. Lalu dengan tangan kanannya beliau menuangkan air pada telapak tangan kirinya, kemudian beliau mencuci kemaluannya. Setelah itu beliau menggosokkan tangannya ke tanah. Kemudian beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Lalu beliau membasuh muka dan kedua tangannya. Kemudian beliau membasuh kepalanya tiga kali dan mengguyur seluruh badannya. Setelah itu beliau bergeser dari posisi semula lalu mencuci kedua telapak kakinya (di tempat yang berbeda).” (HR. Bukhari no. 265 dan Muslim no. 317)



Dari kedua hadist diatas dapat merinci tata cara mandi wajib yang di sunnahkan sebagai berikut :


Pertama :

Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak 3 kali.

Kedua :
Membasuh / membersihkan kemaluan dari kotoran yang ada menggunakan tangan kiri.

Ketiga :
Membersihkan tangan setelah membasuh kemaluan dengan menggosokkan tangan ke tanah (kalo di era sekarang pake sabun ya Shaliha, Rasul pake tanah karena dulu belum ada sabun) untuk membersihkan tangan dari kotoran.

Keempat :
Berwudhu dengan sempurna layaknya hendak sholat. 
Note : pada tahap ini beberapa ulama berselisih pendapat tentang "apakah kaki juga ikut dibasuh saat wudhu mandi wajib?" dalam hadist dari Aisyah menerangkan bahwa Rasulullah SAW berwudu secara sempurna (sampai mencuci kaki) saat mandi junub. Namun pada hadist lainnya Maimunah mengatakan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa sallam beliau membasuh anggota wudhunya dulu hingga kepala lalu mengguyur air keseluruh tubuhnya dan kaki dibasuh terakhir.

Syaikh Abu Malik hafizhohullah mengatakan, “Tata cara mandi (apakah dengan cara yang disebut dalam hadits ‘Aisyah dan Maimunah) itu sama-sama boleh digunakan, dalam masalah ini ada kelapangan.”

Kelima :

Mengguyur air 3 kali pada kepala sampai pangkal rambut 

Keenam : 
Mencuci kepala bagian kanan lalu kepala bagian kiri. Lalu menyela nyela rambut dengan air.


Ketujuh :
Mengguyur air keseluruh tubuh dimulai dari bagian kanan lalu setelahnya bagian kiri. 

Lalu, Perlukah Berwudhu Setelah Mandi Wajib?


Dalam hal ini mari kita simak 2 hadist berikut :

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ لاَ يَتَوَضَّأُ بَعْدَ الْغُسْلِ
Dari ‘Aisyah, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berwudhu setelah selesai mandi.” (HR. Tirmidzi no. 107, An Nasai no. 252, Ibnu Majah no. 579, Ahmad 6/68. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Sebuah riwayat dari Ibnu ‘Umar,
سُئِلَ عَنِ الْوُضُوءِ بَعْدَ الْغُسْلِ؟ فَقَالَ:وَأَيُّ وُضُوءٍ أَعَمُّ مِنَ الْغُسْلِ؟
Beliau ditanya mengenai wudhu setelah mandi. Lalu beliau menjawab, “Lantas wudhu yang mana lagi yang lebih besar dari mandi?” (HR. Ibnu Abi Syaibah secara marfu’ dan mauquf[8])
Abu Bakr Ibnul ‘Arobi  berkata, “Para ulama tidak berselisih pendapat bahwa wudhu telah masuk dalam mandi.” Ibnu Baththol juga telah menukil adanya ijma’ (kesepakatan ulama) dalam masalah ini

Jadi, kalo habis mandi wajib ga perlu wudhu lagi ya Shaliha ❤️